Apa itu Kepribadian Ganda atau Gangguan Identitas Disosiatif (dissociative identity disorder)?
Kepribadian ganda adalah kondisi di mana terdapat dua atau lebih kepribadian di dalam diri seseorang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma di masa kecil, baik dalam bentuk kekerasan fisik, emosional, atau seksual yang terjadi secara berulang.
Kepribadian ganda berbeda dengan gangguan disosiatif yang umum terjadi. Ada beragam jenis gangguan disosiatif, mulai dari yang ringan hingga berat. Sebagian orang sebenarnya pernah mengalami disosiatif ringan, misalnya saat melamun atau mengerjakan sesuatu tanpa sadar.
Nah, kepribadian ganda merupakan salah satu bentuk gangguan disosiatif berat. Gangguan ini dikenal juga dengan sebutan gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder).
Orang yang memiliki kepribadian ganda sering kali tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kelainan tersebut. Salah satu tanda atau gejala yang dimiliki orang dengan kepribadian ganda adalah perasaan seperti dirasuki ketika kepribadiannya berganti. Beberapa orang menggambarkan kondisi ini seperti kesurupan.
Munculnya banyak kepribadian dalam diri seseorang merupakan respons untuk beradaptasi dengan rasa sakit, takut, dan trauma yang luar biasa. Hal ini dapat dikatakan mirip dengan mekanisme pertahanan diri secara mental.
Setiap kepribadian memiliki identitas yang berbeda, dengan pola pikir, cara bicara, perilaku, jenis kelamin, dan usia yang berbeda. Masing-masing kepribadian dapat memegang kendali penuh atas tubuh penderitanya secara bergantian.
Berikut ini 6 Ciri-ciri Orang Gangguan Kepribadian Ganda:
Tidak Dapat Mengontrol Emosi
Ketika kepribadian lainnya berhasil mengambil alih tubuh, maka kepribadian utama akan merasa marah karena tidak mampu menyelesaikan masalahnya.Apalagi jika kepribadiannya yang lain melakukan hal-hal yang negatif, sehingga secara tidak langsung seolah “menyuruh” kepribadian utama untuk menyelesaikannya.
Maka akan terjadi pergolakan batin antara kepribadian utama dengan kepribadiannya yang lain. Dari pergolakan batin tersebut, nantinya akan menyebabkan emosional yang meledak-ledak.
Mengalami penyimpangan ingatan
Orang dengan kepribadian ganda sering lupa tanggal-tanggal penting dalam hidupnya, seperti tanggal lahir, tanggal kelahiran anak, atau tanggal pernikahan. Gejala lupa ini berbeda dengan lupa yang normal, karena penderita memang tidak mengetahui informasi tersebut sewaktu kepribadiannya berganti dengan kepribadian yang lain. Selain itu, penderita juga sering kali tidak ingat pernah berada di suatu tempat atau alasan ia berada di tempat itu.
Memiliki gangguan psikologis Panik dan Cemas Berlebihan
Tak jarang penderita kepribadian ganda mengalami tekanan akibat kondisi yang dideritanya sehingga muncul gangguan psikologis lain, seperti serangan panik atau rasa cemas yang berlebihan (gangguan ansietas). Suasana hati penderita kepribadian ganda sering berubah-ubah.
Penderita juga bisa merasa tidak berharga, depresi, atau bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri. Kelainan psikologis lain yang juga bisa terjadi adalah gangguan makan dan gangguan tidur.
Di samping itu, orang dengan kepribadian ganda sering kali mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, serta menyalahgunakan obat-obatan.
Merasa asing dengan orang-orang di sekitarnya
Penderita bisa merasa asing dengan orang-orang di sekitarnya saat ia berganti kepribadian. Beberapa penderita gangguan kepribadian ganda juga bisa tidak mengetahui nama aslinya ketika kepribadian yang lain sedang mengambil alih.
Mengalami gejala depersonalisasi
Gejala ini bisa muncul sewaktu kepribadian lain mengambil alih dan dapat digambarkan seperti sedang menonton dirinya sendiri. Orang yang mengalami gejala ini seakan tak berdaya dan hanya bisa melihat ketika tubuhnya dikendalikan oleh kepribadian lain.
Ketika merasakan gejala ini, orang dengan kepribadian ganda juga merasa sulit membedakan kenyataan dan halusinasi. Hal inilah yang menyebabkan gangguan kepribadian ganda sering dianggap skizofrenia. Padahal, kedua kelainan jiwa ini jauh berbeda.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang salah satu gejala utamanya adalah halusinasi, yaitu melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata. Perlu diketahui bahwa orang dengan skizofrenia umumnya tidak mengalami kepribadian ganda.
Adanya switching
Yakni proses peralihan kepribadian satu dengan kepribadian yang lainnya secara berulang-ulang dalam mengambil alih tubuh sekaligus perilaku orang tersebut.
Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Ganda
Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan, gangguan kepribadian ganda ini banyak terjadi karena trauma psikis ketika masih kecil. Trauma tersebut dapat berupa kecelakaan, pelecehan seksual, tindak kekerasan, hingga peristiawa bencana alam.
Sebagai usaha untuk mengatasi peristiwa traumatis tersebut, secara tidak sadar, otak penderita gangguan kepribadian ganda ini akan berusaha memisahkan memori buruknya dengan kehidupan sehari-hari. Hal itu disebut dengan disosiasi dan akhirnya menimbulkan gejala gangguan kepribadian ganda.
Diagnosis Gangguan Kepribadian Ganda
Apabila kamu merasa mengalami gangguan ganda, lebih baik segera berkonsultasi ke psikolog dan psikiater. Kemudian melakukan wawancara serta pemeriksaan fisik secara menyeluruh terlebih dahulu. Biasanya, nanti akan diperiksa dengan CT-scan atau MRI, hingga pemeriksaan darah perlu dilakukan.
Memang proses pemeriksaannya akan cukup banyak, tetapi hal tersebut untuk memastikan bahwa kamu benar-benar mengalami gangguan kepribadian ganda atau tengah berada di dalam kondisi halusinasi berat.
Pemeriksaan terhadap Gangguan Kepribadian Ganda
Orang dengan gejala gangguan kepribadian ganda perlu menjalani pemeriksaan oleh psikiater. Selain untuk mengetahui diagnosisnya, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa gejala yang muncul bukan karena efek obat-obatan, alkohol, atau penyakit tertentu, seperti epilepsi.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan fisik, evaluasi medis kejiwaan, dan berbagai pemeriksaan penunjang, seperti tes darah atau urine untuk mendeteksi kemungkinan penyalahgunaan obat atau zat tertentu.
Penanganan Kepribadian Ganda
Tujuan utama terapi kepribadian ganda adalah menyatukan kembali semua kepribadian yang terpecah. Namun, ini bukanlah hal yang mudah dan memerlukan proses yang panjang. Terapi yang diberikan juga bertujuan untuk memampukan penderita berinteraksi dengan orang lain dan mencegahnya melakukan hal-hal berbahaya.
Penanganan yang umumnya dilakukan oleh dokter adalah kombinasi terapi psikologis, seperti psikoterapi dan terapi perilaku, dengan pemberian obat-obatan.
Karena kepribadian ganda sering kali disertai masalah kejiwaan lain, seperti depresi dan gangguan kecemasan, dokter biasanya akan meresepkan obat antidepresan dan obat penenang untuk meredakan gejalanya.
Respons tiap penderita kepribadian ganda terhadap terapi bisa berbeda-beda. Namun, bila dilakukan secara rutin, terapi umumnya dapat meredakan gejala dan mencegah gangguan psikologis lain akibat kepribadian ganda.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala yang mengarah pada kepribadian ganda. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah gejala tersebut memang disebabkan oleh kepribadian ganda atau bukan.
Pengobatan Terapi Gangguan Kepribadian Ganda
Seseorang yang mengidap gangguan kepribadian ganda sudah seharusnya melakukan pengobatan supaya dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Proses pengobatan tersebut harus dilakukan oleh bantuan ahli kejiwaan profesional.
Nah, berikut ini beberapa pengobatan terapi yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan kepribadian ganda:
Terapi Kognitif Pelaku
Proses terapi ini dilakukan dengan cara berdiskusi antara ahli kejiwaan dengan penderita gangguan kepribadian ganda. Hal ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku penderita.
Terapi Keluarga (Family Therapy)
Dalam terapi ini, keberadaan keluarga berperan penting dan harus dilibatkan dalam proses pengobatannya. Hal tersebut supaya para anggota keluarga dapat memahami akan tanda-tanda perubahan kepribadian yang dialami sang penderita. Selain itu, keluarga juga dapat mengontrol dan menenangkan penderita ketika gejala switching terjadi.
Terapi Seni
Terapi ini dapat berupa kegiatan melukis, menyanyi, bermusik, dan lain-lain. Pengobatan jenis ini diyakini dapat membantu penderita dalam mengeksplorasi pikiran dan perasaannya.
Demikianlah 6 Ciri-ciri Orang Gangguan Kepribadian Ganda beserta bagaimana cara kita mendiagnosis kepribadian ganda serta gejala yang dialami orang yang berkepribadian ganda. Semoga dengan artikel ini kita makin memahami diri kita sendiri dan orang disekitar kita. Salam dari Ciripedia!