Apa itu Tifus atau Tipes?
Tifus / Tipes adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh kuman. Tifus atau disebut juga demam Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan penyakit ini banyak terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, karena makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
Tipes memang dikenal bukan sebagai jenis penyakit yang menular, namun infeksi dari bakteri yang sama dari penderita juga bisa menyebabkan penyakit yang sama. Perawatan untuk penyakit tipes biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit. Gejala yang paling mudah ditandai adalah demam pada malam hari dan pada siang hari penderita tidak mengalami demam.
Penyakit tifus dapat menyerang siapapun, karena penyakit tifus dapat terjadi biasanya di akibatkan dari kurangnya pemahaman mengenai gejala penyakit tifus dan tanda-tanda munculnya penyakit tersebut, bahkan saya dering mendengar tentang beberepa gejala penyakit tifus yang sering disamakan dengan gejala penyakit demam berdarah sehingga dokter juga dahur meneliti serta mengawasi pasien sampai beberepa hari untuk dapat memastikan bahwa penyakit tersebur adalah penyakit tifus atau penyakit demam berdarah.
Agar kita tidak terserang penyakit ini, sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan sekitar kita. Karena penyebab utama dari timbulnya penyakit tifus adalah makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab tifus.
Berikut ini ciri-ciri penyakit Tifus:
- Demam atau Badan Panas
Gejala penyakit tifus yang paling umum terjadi pada penyakit ini adalah penderita mengalami demam atau badan panas dalam waktu beberapa hari. Dan biasanya suhu tubuh penderita akan mencapai 40 derajat celcius, yang disertai dengan penderita mengalami sakit kepala, badan lemah dan lemas. Jadi tidak heran jika penyakit ini digolongkan pada jenis penyakit akut. - Sakit Perut, Mual dan Muntah
Umumnya mereka yang sedang menderita penyakit ini akan mengalami sakit perut di bagian perut sebelah kiri yang merupakan letak dari usus 12 jari yang sedang mengalami infeksi. Dan biasanya sering disamakan dengan gejala sakit maag, namun pada penyakit maag akan terasa sakit dibagian perut atas atau tempatnya ulu hati. - Denyut Nadi Melambat
Biasanya pada kasus orang yang sedang panas badannya maka denyut jantungnya akan meningkat sekitar sebesar 10% setiap kali ada kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celcius, namun hal tersebut tidak berlaku pada penyakit tifus ini. Karena umumnya pada penderita sakit tifus ini denyut jantungnya akan melambat. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh adanya racun atau toksin yang berasal dari kuman tifus yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya reaksi tersebut. - Lidah Berwarna Putih
Gejala tifus selanjutnya yang mudah untuk kita sadari adalah pada lidah bagian tengah si penderita berwarna putih namun pada bagian pinggir lidah orang tersebut berwarna merah. Dan apaila lidah orang tersebut di julurkan keluar maka akan terjadi tremor atau lidahnay gemetar. - Perubahan Pola BAB
Nah gejala penyakit tifus yang terakhir si penderita akan mengalami perubahan pola BAB seperti secara bergantian mengalami diare atau bahkan dapat mengalami hal sebaliknya seperti susah BAB atau tidak bisa buang air besar. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan bahkan menyebabkan tubuh terasa lemas jika mengalami diare.
Penularan Penyakit Tifus:
Berikut ini ada beberapa cara penularan penyakit tifus yang dapat menyebabkan anda juga dapat terserang penyakit akut ini, seperti :
- Cara penularan penyakit tifus melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan bakteri Salmonella. Pada penderita penyakit tifus, terdapat bakteri salmonella typhi pada aliran darah dan ususnya kemudian setelah itu akan dikeluarkan melalui kotoran.
- Seseorang yang terkena penyakit tifus ini dapat menularkan penyakit tersebut apabila si penderita menyajikan makanan atau juga dengan memegang barang-barang yang biasanya digunakan oleh si penderita untuk makan tanpa mencuci tangannya hingga bersih terlebih dahulu.
- Penularan penyakit tifus juga bisa disebabkan dari air yang diminum atau air yang dipakai untuk membersihkan peralatan makannya seperti dengan piring, gelas atau sebagainya dan bisa saja setelah mencuci sayur dan buah-buahan yang sudah tercemar oleh bakteri tersebut.
Perawatan Untuk Penyakit Tifus:
Penyakit tifus dapat anda diatasi dengan pemberian antibiotika, seperti kloramfenikol, ampicillin, ciploxacin, dan trimethoprim sulfamethoxazole yang biasanya digunakan untuk merawat demam tifoid di sebagain besar negara-negara. Namun cara penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit ini untuk segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih tepat dan bertujuan untuk mengurangi terjadinya kondisi klinis yang lebih parah lagi.
Mengenal Gejala Tifus:
Tipes selalu memiliki gejala awal yang terlihat seperti penyakit influenza. Terkadang penderita juga mengalami radang tenggorokan, flu, demam, sakit kepala dan demam. Kondisi awal ini memang lebih mirip seperti gejala influenza. Namun kondisi penyakit akan lebih parah setelah lebih dari satu minggu dan gejala tipes akan terlihat jelas. Berikut ini beberapa gejala yang terjadi sesuai fase perkembangan infeksi bakteri dalam tubuh.
a. Infeksi Bakteri Minggu 1
Penderita tipes akan memiliki beberapa gejala yang sama seperti jenis penyakit biasa atau kelelahan. Kondisi ini ditandai dengan tubuh yang semakin lemah. Setelah penderita mendapatkan infeksi bakteri selama satu minggu, maka gejala yang muncul adalah:
- Demam yang terus mengalami kenaikan pada malam hari. Bahkan kondisi tertentu bisa menyebabkan demam hingga lebih dari 40 derajat Celcius.
- Sakit kepala dari mulai bagian sekitar mata dan bagian belakang yang menyebabkan penderita tidak bisa beraktivitas.
- Nafsu makan yang terus menurun sehingga tubuh juga menjadi lebih lemah.
- Gangguan pencernaan yang menyebabkan sembelit dan diare.
- Muncul batuk kering yang tidak bisa disembuhkan dengan jenis obat batuk.
- Timbul bercak merah pada kulit kaki dan tangan.
b. Infeksi Bakteri Minggu 2
Penyakit tipes akan semakin parah apabila sampai 2 minggu terkena infeksi dan tidak mendapatkan perawatan yang cukup. Penderita akan merasa lebih sakit bahkan tidak bisa melakukan aktifitas. Beberapa gejala tipes setelah 2 minggu adalah:
- Demam yang terus naik dan turun yang biasanya terjadi pada sore, malam hari dan siang hari.
- Nafsu makan yang terus mengalami penurunan dan tubuh terlihat lebih kurus.
- Gangguan pencernaan yang sangat parah seperti diare dan sembelit.
- Perut bengkak dan terasa lebih keras.
c. Tifus Minggu 3
Setelah masuk ke minggu ke tiga maka penyakit tipes akan bertambah semakin parah. Biasanya penderita sudah tidak bisa melakukan aktifitas sama sekali. Tubuh penderita akan sulit untuk berjalan atau bangun dari tempat tidur. Selain itu demam tinggi yang terjadi sepanjang hari akan membuat penderita semakin parah. Biasanya pada tahap ini sudah disertai dengan beberapa gejala komplikasi penyebaran bakteri dari usus ke bagian lain.
d. Tifus Minggu 4
Tipes pada minggu ke empat justru akan membuat penderita merasa lebih baik. Pada masa ini biasanya penderita tidak akan merasa demam dan tubuh terlihat lebih bugar. Tapi pada fase ini justru ada bahaya yang mengancam. Pada minggu ke enam kondisi tubuh akan kembali seperti tipes pada minggu pertama dan komplikasi bisa menjadi lebih parah.
Komplikasi Tifus:
Penyakit tipes yang tidak diobati bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi yang sangat berbahaya. Bahkan pada kondisi yang lanjut bisa menyebabkan kematian. Infeksi bakteri pada bagian usus bisa menyebar ke organ lain sehingga sulit untuk diobati dengan cepat. Berikut ini adalah beberapa komplikasi tipes yang bisa terjadi.
- Pendarahan Usus
Komplikasi yang paling banyak ditemukan adalah perforasi atau lubang pada bagian usus. Komplikasi biasanya terjadi pada tahap tipes masuk minggu ke tiga. Gejala yang bisa ditemukan jika sudah terjadi perforasi adalah seperti tekanan darah yang terus mengalami penurunan dan pendarahan pada tinja. Selain itu penderita juga akan merasa mual, muntah dan pendarahan. - Miokarditis
Kondisi ini menyebabkan munculnya peradangan pada bagian otot jantung sehingga penderita merasa sulit untuk bernafas, nyeri yang berlebihan pada dada. Pada tahap ini perawatan harus dilakukan secara intensif dan perawatan juga dilakukan untuk infeksi jantung.
Komplikasi lain yang sangat jarang ditemukan adalah termasuk radang paru-paru, infeksi pada ginjal, radang selaput otak dan gangguan halusinasi.